Bobblehead Bunny

Minggu, 29 Juli 2018

3.2 Memahami Keamanan Sistem Operasi Jaringan

Keamanan sistem operasi merupakan bagian masalah pada suatu keamaan sistem komputer dengan akses secara total yang telah menjadi bagian yang dapat meningkatkan kepentingannya sendiri.

Keamanan sistem terbagi menjadi 3, yaitu:
1.      keamanan eksternal, berkaitan dengan pengamanan fasilitas computer dari penyusup, bencana alam, dll.
2.      keamanan interface pemakai, berkaitan dengan identifikasi pemakai sebelum mengakses program dan data.
3.      keamanan internal, berkaitan dengan pengaman beragam kendali yang dibangun pada perangkat keras dan sistem operasi untuk menjaga integritas program dan data.

Jenis-jenis Keamanan Jaringan
a.       Keamanan yang bersifat fisik dikenal dengan istilah physical security digunakan untuk mengamankan data-data para pekerja atau anggota organisasi dari berbagai ancaman meliputi bahaya kebakaran, akses tanpa otorisasi, dan bencan alam.
b.       Keamanan yang berhubungan dengan orang (personal) merupakan jenis keamanan yang berhubungan dengan identifikasi user(user name dan password) dari orang yang memilik akses, baik pemakaiataupun pengelola. Artinya, keamanan sistem disebabkan oleh pengelola user yang menggunakan sistem jaringan.
c.       Keamanan dari data dan media serta teknik komunikasi merupakan jenis keamanan yang berhubungan dengan kelemahan software yang digunakan untuk memproses dan megelola data. Kejahatan dilakukan oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab dengan memasang dan meyebarkan virus atau trojan horses sehingga orang tersebut mendapatkan password atau hak akses yang bukan miliknya.
d.       Keamanan dalam sistem operasi merupakan jenis keamanan jaringan berhubungan dengan prosedur untuk mengatur dan mengelola sistem keamanan
     
Ada beberapa gangguan yang terjadi pada keamanan sistem operasi jaringan diantaranya yang paling banyak dikenal adalah:
§  Hacking
Berupa perusakan pada infrastruktur jaringan yang sudah ada, misalnya perusakan pada sistem dari suatu server.
§  Phising
Berupa pemalsuan terhadap data resmi dilakukan untuk hal yang berkaitan dengan pemanfaataanya.
§  Deface
Perubahan terhadap tampilan suatu website secara illegal.
§  Carding
Pencurian data terhadap identitas perbankan seseorang, misalnya pencurian kartu kredit.
§  Sniffing
Pemantauan elektronik terhadap jaringan digital untuk mengetahui password atau data lainnya. Ada beragam teknik sniffing atau juga dikenal sebagai eavesdropping, yakni: shoulder surfing (pengamatan langsung terhadap display monitor seseorang untuk memperoleh akses), dumpster diving (mengakses untuk memperoleh password dan data lainnya), digital sniffing (pengamatan elektronik terhadap jaringan untuk mengungkap password atau data lainnya).
§  Spam
Penyalahgunaan sistem pesan elektronik untuk mengirim berita iklan dan keperluan lainnya secara massal. 
§  Spoofing
Teknik yang digunakan untuk memperoleh akses yang tidak sah ke suatu komputer atau informasi dimana penyerang berhubungan dengan pengguna dengan berpura-pura memalsukan bahwa mereka adalah host yang dapat dipercaya.
§  SQL Injection
Jenis aksi hacking pada keamanan komputer di mana seorang penyerang bisa mendapatkan akses ke basis data di dalam sistem. SQL injection yaitu serangan yang mirip dengan serangan XSS dalam bahwa penyerang memanfaatkan aplikasi vektor dan juga dengan Common dalam serangan XSS.
§  DoS (Denial Of Service)
Jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internetdengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh komputer tersebut sampai komputer tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya dengan benar sehingga secara tidak langsung mencegah pengguna lain untuk memperoleh akses layanan dari komputer yang diserang tersebut.
§  Social Engineering
Pemerolehan informasi atau maklumat rahasia/sensitif dengan cara menipu pemilik informasi tersebut. Social engineering umumnya dilakukan melalui telepon atau Internet. Social engineering merupakan salah satu metode yang digunakan oleh hacker untuk memperoleh informasi tentang targetnya.

VIRUS
      Virus sering merusak sistem computer seperti menghapus file, partisi disk atau mengacaukan program. Scenario perusakan oleh virus antara lain :
1.      blackmail
2.      denial of service selama virus masih berjalan
3.      kerusakan permanent pada hardware
4.      competitor computer
5.      sabotase.
Virus mengalami siklus hidup 4 fase, yaitu:
1.      fase tidur (dormant phase)
2.      fase propagasi (propagation phase)
3.      fase pemicu (triggering phase)
4.      fase eksekusi (execution phase).
Sekali virus telah memasuki sistem dengan menginfeksi satu program, virus berada dalam posisi menginfeksi beberapa atau semua file exe lain di sistem itu saat program yang terinfeksi dieksekusi. Kebanyakan virus mengawali infeksi melalui pengkopian disk yang telah terinfeksi virus.

Klasifikasi tipe virus adalah sebagai berikut.
1.      Parasitic Virus, merupakan virus tradisional dan bentuk virus yang paling sering. Tipe ini mencatolkan dirinya ke file exe.
2.      Memory-resident virus, virus memuatkan diri ke memori utama sebagai bagian program yang menetap. Virus menginfeksi setiap program yang dieksekusi.
3.      Boot Sector Virus, virus menginfeksi master boot record atau boot record dan menyebarkan saat sistem di boot dari disk yang berisi virus.
4.      Stealth Virus, virus yang bentuknya telah dirancang agar dapat menyembunyikan diri dari deteksiperangkat lunak antivirus.
5.      Polymorphic Virus, virus bermutasi setiap kali melakukan infeksi. Deteksi dengan penandaan virus tersebut tidak dimungkinkan.
Solusi ideal terhadap ancaman virus adalah pencegahan, pencegahan dapat mereduksi sejumlah serangan virus. Setelah pencegahan, maka pendekatan berikutnya yang dapat dilakukan adalah:
1.      Deteksi
2.      Identifikasi
3.      Penghilangan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PH-8

1. Perangkat input yang digunakan untuk membaca suatu kode kemudian diterjemahkan dalam bentuk angka-angka disebut dengan .… A.  Barcode...