Bobblehead Bunny

Minggu, 29 Juli 2018

3.4 Memahami Cara Melakukan Konfigurasi Intregasi Sistem Operasi dengan Jaringan

  Konfigurasi adalah pengaturan atau proses pembuatan pengaturan dari bagian yang membentuk keseluruhan. Konfigurasi Jaringan menggambarkan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan membangun dan mempertahankan jaringan data. Konfigurasi Jaringan mencakup isu yang berkaitan dengan memungkinkan protokol dari perspektif perangkat lunak, dan isu yang berkaitan dengan router,switch, dan firewall dari perspektif hardware.
  Integrasi merupakan penyatuan unsur-unsur dari sesuatu yang berbeda atau beraneka ragam sehingga menjadi satu kesatuan dan pengendalian terhadap konflik atau penyimpangan dari penyatuan unsur-unsur tersebut. Integrasi data merupakan suatu proses menggabungkan atau menyatukan data yang berasal dari sumber yang berbeda dalam rangka mendukung manajemen informasi dan mendukung pengguna untuk melihat kesatuan data.

1. Fungsi Intergrasi sistem operasi dengan jaringan (internet)
 - Menghubungkan sejumlah komputer dan perangkat lainnya ke sebuah jaringan
- Mengelola sumber daya jaringan
- Menyediakan layanan
- Menyediakan keamanan jaringan bagi multiple users
- Mudah menambahkan client dan sumber daya lainnnya
- Memonitor status dan fungsi elemen – elemen jaringan
- Distribusi program dan update software ke client
- Menggunakan kemampuan server secara efisien
- Menyediakan tolerasi kesalahan

2. Konfigurasi intergrasi sistem operasi dengan jaringan (Internet).
Ada beberapa metode yang dapat dipergunakan dalam membangun sistem terintegrasi, yaitu :
 1Vertical Integration merupakan proses mengintegrasikan sub-sub sistem berdasarkan fungsionalitas dengan menghubungkan sub-sub sistem yang sudah ada tersebut supaya bisa berinteraksi dengan sistem terpusat dengan tetap berpijak pada arsitektur sub sistem yang lama. Metode ini memiliki keuntungan yaitu dapat dilakukan dengan cepat dan hanya melibatkan beberapa entitas development yang terkait dalam proses pembuatan sistem lama. Kelemahannya, metode ini tidak memungkinkan untuk mengimplementasikan fungsi-fungsi baru atau proses bisnis baru ke dalam sub-sistem yang sudah ada – karena effortlebih tinggi ada di proses“mempelajari” arsitektur sistem lama dan menjadikannya acuan untuk membuat sistem terintegrasi. Untuk menghadirkan ekspansi fungsionalitas atau proses bisnis baru adalah harus membuat sub-sistem baru.

2)Star Integration  lebih dikenal sebagai spaghetti integration, adalah proses mengintegrasikan sistem dengan cara menghubungkan satu sub sistem ke semua sub-sub sistem lainnya. Sebuah fungsi bisnis yang diimplementasikan dalam sebuah sub sistem akan di-broadcast ke semua sub  sub sistem lain yang dependen terhadap fungsi bisnis tersebut supaya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Untuk integrasi sistem dengan ruang lingkup kecil atau menengah dan dengan pemisahan fungsi bisnis yang jelas dan spesifik, metode integrasi ini layak untuk dipertimbangkan. Namun jika fungsi bisnis banyak terlibat di beberapa sub sistem secara dependen, pada akhir proses integrasi sistem akan terlihat sedikit “kekacauan” dalam diagram proses interkoneksi antar sub sistem akan tampak seperti spaghetti. Efeknya, biaya perawatan dan ekspansi sistem di masa yang akan datang akan memerlukan effort yang sangat berat untuk mempelajari skema integrasi sistem berikut dependency-nya.

3)    Horizontal Integration
atau ada yang mengistilahkan dengan Enterprise Service Bus (ESB), merupakan sebuah metode yang mengintegrasikan sistem dengan cara membuat suatu layer khusus yang berfungsi sebagaiinterpreter, dimana semua sub-sub sistem yang sudah ada akan berkomunikasi ke layer tersebut. Model ini lebih menawarkan fleksibilitas dan menghemat biaya integrasi, karena yang perlu difokuskan dalam implementasi proses pengintegrasian hanya layer interpreter tersebut.  Untuk menangani ekspansi proses bisnis juga hanya perlu diimplementasikan dilayer interpreter itu juga, dan sub sistem baru yang akan menanganiinterface dari proses bisnis ekstensi tersebut akan berkomunikasi langsung ke layer dan layer akan menyediakan keperluan-keperluan data/interface untuk sub sistem lain yang memerlukannya.

3. Menguji hasil integrasi sistem operasi dengan jaringan (internet). 
Tujuan Uji Integrasi 
pemeriksaan fungsional, kinerja dan kehandalan dari struktur program yang telah dirancang. Kelompok-kelompok modul, data bersama, komunikasi antar proses diperiksa melalui antarmukanya menggunakan uji black box. Sukses atau gagal disimulasikan melalui uji parameter dan masukan data. Kasus-kasus pengujian dibangun untuk menguji interaksi di antara seluruh komponen dalam kumpulan modul, melalui pemanggilan prosedur atau aktivasi proses. 
Pengujian Regressi adalah menjalankan kembali beberapa subset pengujian yang telah dilakukan untuk meyakinkan bahwa perubahan tidak punya efek samping yang tidak diharapkan. Perlu dilakukan mengingat setiap kali modul baru diintegrasikan, software berubah. Ada aliran data yang baru, atau I/O baru, atau logika kendali yang baru. Perubahan ini boleh jadi punya efek samping yang tidak diharapkan. Kesalahan harus diperbaiki. Ketika dikoreksi, data atau program atau dokumentasi berubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PH-8

1. Perangkat input yang digunakan untuk membaca suatu kode kemudian diterjemahkan dalam bentuk angka-angka disebut dengan .… A.  Barcode...