Troubleshooting adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris,
yang merujuk kepada sebuah bentuk penyelesaian sebuah masalah. Troubleshooting
merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut
dapat diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang merupakan proses
penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan penyebab potensial dari
sebuah masalah.
Pengertian
Lapisan Fisik
Lapisan
fisik (physical layer atau PHY Layer) adalah lapisan pertama
dalam model referensi jaringan OSI (lapisan ini merupakan lapisan terendah) dari tujuh lapisan
lainnya. Lapisan fisik mendefinisikan
antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas media jaringan
seperti kabel, radio dan cahaya.
Physical Layer juga memiliki tujuan utama, seperti :
·
- Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi
dengan media jaringan.
·
- Menspesifikasikan kebutuhan media untuk
jaringan.
·
- Menetukan karakteristik kabel untuk
menghubungkan komputer dengan jaringan.
·
- Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data
dikodekan.
·
- Format sinyal electrical untuk transmisi
lewat media jaringan.
·
- Sinkronisasi transmisi sinyal.
·
- Menangani interkoneksi fisik (kabel),
mekanikal, elektrikal dan procedural.
·
- Mendeteksi error selama transmisi.
Permasalahan pada Jaringan LAN
lapisan fisik sering kita jumpai pada kehidupan sehari-hari :
1. Tanpa ada icon Network
Connection pada desktop.
2. Ada icon network connection
tetapi tanda seru kuning
3. Ada icon network connection
tetapi tanda silang merah
4. Ada icon network conneting,
tetapi berputar terus.
Dentifikasi masalah dan lapisan
fisik
Lapisan ini
mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan bit-bit data diatas
media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya. Selain itu, lapisan ini dapat
mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi sinkronisasi antar bit,
pengaktifan dan pemutusan koneksi serta beberapa karakteristik kelistrikan
untuk media transmisi seperti kabel UTP / STP, kabel koaksial atau kabel fiber
optic. Protocol pada PHY Layer mencakup IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater;
transceiver; kartu jaringan atau Network Interface Card (NIC) dan pengabelan
untuk beroperasi.
1. Pendokumentasian Jaringan
Sebelum
melakukan troubleshoting jaringan sebaikan kita melakukan pendokumentasian
jaringan atau membuat dokumentasi jaringan dengan cara membuat blueprint jaringan
akan kita perbaiki. Langkah ini akan sangat membantu ketika kita ingin
mengambil tindakan perbaikan pada jaringan yang akan kita perbaiki nantinya.
2. Identifikasi masalah dengan lapisan fisik
Perangkat
fisik jaringan diantaranya adalah NIC, Kabel, Switch. Untuk melakukan
identifikasi jaringan kita perlu melakukan identifikasi pada masing-masing
perangkat yang ada. Misal pada kabelnya kita cek jenis kabel yang digunakan,
standar kabelnya, kwalitas pengkrimpingan. Begitu juga pada switch dan NIC nya
kita periksa, NIC bisa kita periksa dengan melihat lampu indikator pada nic,
memeriksa icon nic pada komputer, memeriksa ip address, memeriksa driver nic.
Sedangkan pada switch kita bisa melakukan pengecekan pada lampu indikator dan
hasil ping.
3. Standart Pengkabelan EIA 568
EIA merupakan
sinonim atau kepanjangan dari Electronic Industries Alliance dan TIA merupakan
sinonim atau kepanjangan dari Telecommunication Industry Association arti
EIA/TIA adalah merupakan standarisasi internasional stuktur kabel untuk
telekomunikasi. Kabel yang paling sering kita temui adalah jenis UTP, SFTP.
568B 568A
putih-orange Putih-hijau
orange hijau
putih-hijau putih-orange
biru
biru
putih-biru putih-biru
hijau orange
putih-coklat
putih-coklat
coklat coklat
> Straight Through Cable (Kabel Lurus) 568B
Kabel ini
digunakan untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara
Hub/Switch yang berfungsi sebagai konsentrator maupun repeater.
> Cross
Over Cable (Kabel Silang) 568A
Kabel ini
digunakan untuk komunikasi antar komputer (langsung tanpa Switch/Hub). Kabel
jenis ini pada ujung-ujungnya mengunakan standar warna yang berbeda, ujung satu
dengan standar T-568A dan ujung satunya lagi T-568B.
> Pengujian Kabel pada Jaringan
Setelah kedua
ujung kabel UTP dihubungkan dengan LAN Tester dan diperoleh data sebagai
berikut :
Led 1 :
menyala
Led 2 :
menyala
Led 3 :
menyala
Led 4 :
menyala
Led 5 :
menyala
Led 6 :
menyala
Led 7 :
menyala
Led 8 :
menyala
Hasilnya
adalah jika lampu led yang pada LAN tester menyala semua, dari nomor 1 sampai 8
berarti telah sukses. Kalau ada salah satu yang tidak menyala berarti
kemungkinan pada pin nomor tersebut ada masalah. Cara paling mudah yaitu tekan
(press) lagi menggunakan tang. Kemungkinan pinnya belum tembus. Kalau sudah
kita tekan tetapi masih tidak nyambung, maka coba periksa korespondensinya
antar pin udah 1-1 atau belum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar