Untuk ketentuan konfigurasi TCP/IP nya adalah sebagai berikut
Net ID Lab A = 192.168.10.0/24
Net ID Lab B = 192.168.30.0/24
Net ID Router A dan Router B = 192.168.20.0/24
Sekarang kita setting IP Address untuk masing-masing PC client. Pada PC di Lab A berjumlah 2 PC masing-masing adalah sebagai berikut :
IP Address PC 1 Lab A
Net ID Lab A = 192.168.10.0/24
Net ID Lab B = 192.168.30.0/24
Net ID Router A dan Router B = 192.168.20.0/24
Sekarang kita setting IP Address untuk masing-masing PC client. Pada PC di Lab A berjumlah 2 PC masing-masing adalah sebagai berikut :
IP Address PC 1 Lab A
IP Address PC 2 Lab A
Untuk
IP Gateway dari PC di Lab A adalah IP address dari salah satu interface dari
Router A yang terhubung langsung dengan PC-PC di Lab A, dalam hal ini adalah
interface Fa 0/1.
Konfigurasi IP address PC di Lab B adalah sebagai berikut
IP Address PC 3 Lab B
Konfigurasi IP address PC di Lab B adalah sebagai berikut
IP Address PC 3 Lab B
IP
Address PC 4 Lab B
Sama
dengan di Lab A, untuk IP Gateway dari PC di Lab B adalah berasal dari salah
satu interface Router B yang terhubung dengan PC-PC di Lab B, dalam hal ini
adalah interface Fa 0/1
Setelah PC-PC di masing-masing Lab sudah kita konfigurasi, selanjutnya adalah konfigurasi IP pada perangkat Router. Misalkan untuk Network ID antar Router adalah 192.168.20.0/24, maka konfigurasi IP address interface masing-masing adalah sebagai berikut ;
Agar PC-PC yang berbeda network bisa saling terhubung kita gunakan Routing Dinamis, dalam hal ini kita pakai RIP.
Sebelum kita setting Routing Dinamis, kita coba uji koneksi antar PC yang berbeda jaringan/network.
Setelah PC-PC di masing-masing Lab sudah kita konfigurasi, selanjutnya adalah konfigurasi IP pada perangkat Router. Misalkan untuk Network ID antar Router adalah 192.168.20.0/24, maka konfigurasi IP address interface masing-masing adalah sebagai berikut ;
Agar PC-PC yang berbeda network bisa saling terhubung kita gunakan Routing Dinamis, dalam hal ini kita pakai RIP.
Sebelum kita setting Routing Dinamis, kita coba uji koneksi antar PC yang berbeda jaringan/network.
Uji
koneksi dari PC di Lab A ke PC di Lab B
Uji
koneksi dari PC di Lab B ke PC di Lab A
Dari hasil uji koneksi (PING) didapat bahwa antar PC yang berbeda network tidak bisa terhubung. Bahasagampangnya adalah belum ada rute/jalur yang menghubungkan dari Lab A ke Lab B atau sebaliknya. Sehingga perlu kita buatkan/konfigurasikan Route-nya di masing-masing Router, yaitu menggunakan Routing Dinamis.Sebelumnya kita setting dahulu IP address dari masing-masing Router.
ROUTER A
Dari hasil uji koneksi (PING) didapat bahwa antar PC yang berbeda network tidak bisa terhubung. Bahasagampangnya adalah belum ada rute/jalur yang menghubungkan dari Lab A ke Lab B atau sebaliknya. Sehingga perlu kita buatkan/konfigurasikan Route-nya di masing-masing Router, yaitu menggunakan Routing Dinamis.Sebelumnya kita setting dahulu IP address dari masing-masing Router.
ROUTER A
ROUTER
B
Berikutnya
konfigurasi Routing Dinamis di Router A adalah dengan menambahkan semua Network
ID yang ada di Router A tersebut, yakni Network 192.168.10.0 dan 192.168.20.0.
Sedangkan
konfigurasi Routing Dinamis di Router B adalah dengan menambahkan semua Network
ID yang ada di Router B tersebut, yakni Network 192.168.30.0 dan 192.168.20.0
Jika
rute-rute/jalur sudah kita tentukan, selanjutnya kita uji koneksi masing-masing
PC yang berbeda network.
Uji Koneksi dari PC Lab A ke Lab B
Uji Koneksi dari PC Lab A ke Lab B
Uji
Koneksi dari PC Lab B ke Lab A
Dari hasil uji koneksi
dapat kita lihat bahwa antar PC yang berbeda network sudah bisa terhubung
dengan baik karena rute-rute/jalur sudah kita tentukan sebelumnya menggunakan
Routing Dinamis (RIP).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar